Senin, 02 Mei 2016

My Briquettes

digit co id

We can supply Briquette products with a very competitive price. Please feel free to contact us for further information or other Indonesian product kind. You could find our product range in our company profiles



PROSES PRODUKSI BRIKET
Tahapan produksi briket arang batok dapat dijabarkan sebagai berikut :
  • Pengayakan
Pengayakan arang ditujukan agar arang yang akan kita olah menjadi briket terbebas dari debu dan material non arang lainnya.  Alat ayak yang digunakan bisa ayakan tradisional berupa ram kawat yang dibentangkan pada bingkai kayu dan pengoperasiannya dengan cara diayun-ayun, dengan alat yang lebih modern misalnya ayakan getar atau ayakan sistem rotary (putar).  Pemilihan alat tergantung dari kebutuhan dan tentu saja anggaran peralatan yang ada.
  • Penepungan
Setelah diayak, proses selanjutnya adalah penepungan. Arang kita jadikan serbuk arang dengan menggunakan alat khusus (disk mill, hammer mill).  Tujuannya adalah agar arang memiliki ukuran yang cukup halus sehingga memudahkan untuk kita jadikan adonan sebelum dicetak menjadi bentuk-bentuk briket tertentu.
  • Mixing : pencampuran  arang serbuk dengan perekat.
Pencampuran (mixing) adalah proses mencampur  arang serbuk dengan bahan perekat. Tujuannya adalah agar arang serbuk bisa merekat satu sama lain sehingga dapat kita bentuk menjadi briket. Ini mirip dengan jika kita membuat adonan tanah liat untuk dijadikan batu bata atau adonan pasir dan semen untuk dijadikan batako. Disini kita dapat menggunakan mesin mixer, dan lama proses pencampurannya sekitar 5 – 10 menit hingga adonan telah tercampur merata.
Campuran yang kita gunakan adalah arang serbuk (tepung arang), air dan bahan perekat. Bahan perekat yang digunakan adalah tepung tapioka, dengan prosentase maksimal 3% saja. Air yang digunakan haruslah air bersih dan jernih. Takaran air harus pas, jangan terlalu sedikit ataupun terlalu banyak, kira-kira 20% saja dan disesuaikan dengan kondisi arang serbuknya. Jika arang serbuknya sudah lembab, maka penambahan airnya bisa kita kurangi.
Takaran air yang kita gunakan juga mengikuti karakter mesin cetak yang kita pakai. Kadang ada mesin cetak yang kita pakai akan bekerja dengan optimal bila adonan kita lebih basah, ada juga yang bisa bekerja optimal jika adonannya lebih kering. Ini memerlukan upaya uji coba, trial and error terlebih dulu.
  • Pematangan adonan
Istilah pematangan adonan ini ditujukan kepada suatu proses yang dilakukan untuk membuat adonan briket kita menjadi “pulen”. Di tempat kami, proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin screw press sama seperti yang digunakan untuk proses pencetakan.
Sebenarnya tanpa proses pematanganpun adonan masih bisa kita cetak menjadi briket. Tetapi proses pencetakan akan lebih mudah dan briket yang dihasilkan pun akan lebih bagus jika sebelumnya dilakukan proses pematangan adonan terlebih dulu.
  • Pencetakan
Adonan yang telah pulen dicetak dengan menggunakan mesin cetak khusus. Bentuk cetakan disesuaikan dengan bentuk briket yang diinginkan. Briket-briket yang telah jadi dan masih basah ditampung di atas nampan-nampan khusus. Tujuannya adalah agar lebih memudahkan dalam proses selanjutnya, yaitu proses pengeringan. Hasil cetakan diseleksi untuk memisahkan briket-briket yang bagus dan yang reject. Briket-briket yang bagus akan dikirimkan ke proses pengeringan, sedangkan briket yang reject akan dikembalikan dan dicampur dengan adonan yang telah siap cetak untuk dicetak ulang.
  • Pengeringan (Oven)
Pengeringan briket dapat dilakukan secara alami dengan penjemuran di bawah matahari atau dengan menggunakan oven.
Keuntungan pengeringan dengan matahari adalah tidak membutuhkan alat khusus dan biaya tambahan untuk pemanas. Kerugiannya adalah membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama, areal penjemuran yang luas, serta sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca setempat. Karenanya pengeringan dengan cara ini kurang memberikan hasil yang optimal.
Pengeringan dengan oven memang membutuhkan investasi tambahan untuk pembuatan oven dan penambahan biaya operasional untuk pemanas. Tetapi dengan oven kita bisa menghemat waktu pengeringan, dapat dilakukan kapan saja, serta dengan hasil yang lebih optimal.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar